Minggu, 03 November 2013

Kasih tanpa syarat

" Aku mau menikah dengan kamu, tetapi kamu harus memberikan aku rumah dahulu "

Aku sebenarnya mencintai dia, tetapi dia cacat"

" Coba seandainya dia tidak miskin, aku pasti sudah melamarnya"

Ini adalah sebagian contoh kecil dari berbagai percakapan atau kerinduang yang sering terdengar dalam hidup sehari-hari. Entah ini terjadi di antara pasangan suami istri atau hanya sepasang kekasih.
Aku akan mencintai, tetapi jika.......! Oleh karena itu, sering terjadi perpisahan atau perceraian karena ada unsur  "jika atau tetapi".

Saat aku melihat TV apalagi berita tentang kisah hidup para artis, itu terkadang membuat aku hanya bisa geleng-geleng kepala atau hanya sekedar bilang, itulah kehidupan artis.

perceraian, percekcokan, kesalah pahaman, kecemburuan, perselingkuhan, teman tetapi mesra layaknya pasangan suami istri dan lainnya. Sepertinya itu hal yang "biasa" bagi mereka. 

Tetapi aku yakin bahwa mereka sesungguhnya membutuhkan hubungan yang langgeng dan selamanya terbangun dengan indah. 


Tetapi kenapa ini bisa terjadi ???

Hingga akhirnya aku mendapat perenungan dalam hati aku.
Aku percaya bahwa kasih yang sejati hanya datang dari Tuhan saja. Tidak ada yang lain. Tetapi pasti akan ada pertanyaan,

Ya, itu kan Tuhan dan tidak kelihatan, bagaimana kita bisa merasakan kasih yang sejati?
Hidup jaman sekarang sudah sulit menemukan kasih yang sejati!
dan pasti banyak pertanyaan yang akan muncul.

Tetapi saat aku merenung dan bertanya dalam hati aku sendiri, bagaimana aku mendapatkan kasih yang sejati dan merasakan selamanya dalam hidup aku?

Aku wanita yang percaya bahwa kasih yang sejati hanya dari Tuhan, tetapi sekarang pertanyaannya adalah bagaimana aku dapat merasakan dan mempraktekkan kasih yang sejati itu? bagaimana supaya kasih yang sejati ini terjaga aman dan kuat terus setiap saat? bagaimana aku dapat menemukan dari manusia? (karena aku masih hidup di bumi).

Kasih yang sejati adalah kasih tanpa syarat.
contoh : 
Aku menerima kamu, meski kamu telah melukai hati aku
Aku menerima kamu, meski kamu tidak memiliki tubuh yang sempurna
Aku menerima kamu, meski mempunyai kehidupan yang buruk sebelumnya
Aku menerima kamu, meski kamu telah meninggalkan aku dengan yang lain

dan seterusnya. 

Kasih yang sejati adalah 
- kasih yang tidak memperhitungkan berapa banyak pasangan kita telah menyakiti hati kita. 
- kasih yang menerima kita sebagaimana apa kita ada.
- kasih yang selalu memberi tanpa pamrih atau maksud yang tersembunyi.
- kasih yang selalu memberi support.
- kasih yang selalu menolong.
- kasih yang tidak melihat secara fisik pasangan kita (apakah ganteng, cantik, jelek, miskin, kaya, cacat, dan lainnya)
- kasih yang selalu memberi yang terbaik
- kasih yang akan membuat orang lain atau pasangan kita selalu tersenyum.
- kasih yang tidak mempersoalkan berapa gaji yang kita dapatkan.
- kasih yang lahir dari hati
- kasih yang menginginkan pasangannya berhasil dan mendapatkan yang terbaik.
- kasih yang tidak menuntut.
- kasih yang tidak di batasi oleh waktu, jarak dan waktu.
- kasih yang tidak pura-pura.

dan yang terutama adalah kasih yang lahir dari Tuhan.
Saat kita mendapatkan kasih yang dari Tuhan, maka kita akan dapat mengekspresikan dalam hidup kita dan itu tidak bisa di buat atau rekayasa. 

Saat aku bertanya dalam hati,  apakah aku bisa melakukan itu semua? kasih tanpa syarat ini?
Karena pada saat di sakiti itu tidak mudah melupakan atau terus memaafkan. (Ini normal)
kemudian aku mencoba mempraktekkan hal ini. Jujur tidak mudah!

Aku masih manusia dan masih mempunyai "ego" di hati. 
Bagi aku, sebuah sikap yang munafik atau penuh pura-pura jika kita tidak pernah marah atau kecewa atau cemburu atau sakit hati dan lainnya terhadap pasangan atau teman atau siapapun orangnya.

Tetapi sekarang banyak terlihat, orang menutupi sikap hatinya dengan topeng rohani (agama).
karena kasih yang sejati akan terlihat saat di praktekkan!.

Nah, aku mencoba untuk belajar dari kasih Tuhan Yesus (teladan) dalam hidup aku setiap hari. 
Jujur, aku terkadang tidak sanggup, aku menangis, aku sedih, aku merasa putus asa, aku seperti ingin lari dan sebagainya. 
karena saat di kecewakan, di sakiti, tidak dihormati, tidak dihargai atau di tinggalkan ini pasti membuat hati kita bereaksi sakit dan ingin berontak keluar dari kesesakan itu.

Pelan-pelan aku terus coba praktekkan meski sambil mencucurkan airmata, akhirnya aku mulai terbiasa. 
dan akhirnya satu demi satu, aku bisa mempraktekkan (butuh waktu)
- saat aku di tipu, aku harus bertindak mengampuni
- saat aku tidak di hargai, aku harus bertindak tidak mempermasalahkan sikap itu.
- saat aku di buat menangis, aku harus bertindak tegar dan menerima apa adanya orang itu.
- saat aku di tolak, aku harus bertindak untuk tetap tersenyum kepada orang itu.
- saat aku bantuan yang kuberikan tidak di hargai, aku harus bertindak mengucap syukur.
- saat aku di tinggalkan, aku harus bertindak dan berkata : Terima kasih Tuhan.
- saat aku di nilai negatif oleh orang lain, aku harus bertindak mempunyai pikiran yang positif dengan orang itu.
- saat aku pertolonganku tidak di syukuri, aku harus bersyukur.
- saat hatiku di permainkan, aku harus bersikap bijak dan memaafkan orang itu.

Jujur, saat aku melakukan ini semua, aku harus mencucurkan airmata kepada Tuhan.
Tetapi yang membuat aku tetap tegar adalah karena ada damai dari Tuhan, saat aku berseru kepada Tuhan.

Kasih yang sejati adalah kasih tanpa syarat.
yang tidak melihat kekurangan atau kelebihan saja. Tetapi kasih yang sejati adalah kasih yang dapat hidup ini lebih berarti dan indah.

Kasih tanpa syarat, akan membuat segalanya mampu bertahan sampai akhir pertandingan kehidupan.
sekalipun jarak, waktu menghalanginya tetapi kasih yang sejati akan bertemu dengan luar biasa dan indah.


aku hanya mau taat saja dengan setiap perintah yang Tuhan berikan kepada aku.

KASIH YANG SEJATI
AKAN MELAHIRKAN HUBUNGAN YANG KUAT DAN SELAMANYA


>>>>> Aku mengasihi kamu <<<<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar