Selasa, 24 September 2013

Kesetiaan aku yang di uji (I'm in a test of loyalty.)

Saat kita bicara tentang kesetiaan, maka yang akan muncul di hati kita adalah bicara tentang hubungan. 

Ini benar sekali

Banyak orang mudah mengucapkan kata "setia" kepada siapa pun itu. Entah kepada orang tua, kekasih, pimpinan, atau bahkan kepada Tuhan. Seringkali kita mengucapkan kata setia.

Tetapi yang sering terjadi adalah pengkhianatan atau tidak setia. Kenapa bisa ?  yah, itu bisa saja terjadi kepada siapa pun. 
Setia berarti menerima orang tersebut, walau........
Setia berarti tetap hidup bersama-sama, walau.....
setia berarti melakukan apa pun meski terkadang tidak sesuai dengan yang kita harap kan.

Tekanan pasti akan terjadi saat kita mencoba untuk setia, dalam hal apa pun. 
Tetapi aku mau katakan bahwa kesetiaan itu tetap akan membuah kan hasil yang indah. :)

Memang aku juga menyadari, bahwa melakukan untuk tetap setia ini tidak lah mudah. sangat butuh kesabaran dan pengorbanan. Aku di sini tidak mau ber teori, tetapi aku ingin berbagi dengan siapa pun yang membaca blog aku ini. 

Aku mempunyai pengalaman yang ber hubungan dengan kata setia ini dalam hidup aku. 
saat aku sedang diam di kamar aku, di situ aku berpikir dan bertanya kepada Tuhan, apa yang harus aku lakukan ya Tuhan dalam setiap hidup aku ? Berapa lama aku harus setia dengan keadaan aku ? Kapan Tuhan akan menggenapi janji kepada aku?

Dalam hidup aku juga mempunyai impian untuk hidup lebih baik dari yang sekarang. Dalam hati aku yang ter pikir kan adalah bahwa aku gagal, aku tidak semangat atau aku sudah putus asa ( ini yang ada di dalam hati aku ). Tetapi di sisi lain, hati aku berkata, kamu pasti bisa berubah Sri..... kamu akan melakukan hal yang besar.

Tetapi kenyataan nya ?

aku masih tidak mampu bila di lihat secara langsung. Tetapi ada hal yang membuat aku heran, mengapa aku masih bisa setia hingga sekarang. 
aku masih setia dengan keadaan aku, padahal aku sendiri tertekan dan kadang merasa tidak sanggup bila memikir kan nya.

Tetapi inilah kekuatan dari TUHAN !

Saat aku berdoa, aku di ingat kan seperti kisah Yusuf dalam Alkitab. Yusuf mengalami berbagai keadaan yang tidak enak dan menyakitkan secara fisik. ber tahun - tahun Yusuf harus mengalami proses yang sakit dan tekanan terus mendera hati nya. Tetapi Yusuf tetap setia dengan keadaan itu. Hingga akhirnya Yusuf mengalami perubahan hidup yang besar bahkan untuk perubahan sebuah bangsa. 

Saat aku di ingat kan akan hal ini, aku menangis dalam doa aku. Jika Yusuf bisa bertahan dan tetap setia kepada Tuhan dan hati nya, mengapa aku tidak bisa? 
sekalipun itu menyakit kan saat di jalani. 

Yusuf mengalami proses selama ber tahun-tahun hingga akhirnya dia mencapai perubahan dalam hidup nya. 

Ini sebuah kesetiaan yang luar biasa !

Aku seperti mendapat kekuatan baru, saat merenungkan ini. Aku akan tetap setia, walau itu tidak enak yang harus ku jalani.
karena buah dari kesetiaan adalah kebahagiaan yang kekal.

Kesetiaan aku terus mengalami ujian. 
dalam segala hal, aku terus mengalami ujian akan kesetiaan aku
tetapi aku punya keyakinan bahwa kesetiaan aku menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Aku ingin membangun terus dalam hidup aku dalam kesetiaan ini.
sampai semua ter genapi oleh TUHAN

Karena kesetiaan itu tidak mudah di lakukan, tetapi karena pertolongan Tuhan, maka semua itu bisa indah.

Di sini aku hanya ingin mengajak untuk tetap setia kepada Tuhan dalam keadaan apapun.
karena ini penting !

Terima kasih Tuhan Yesus !





Sabtu, 07 September 2013

Tentang MU (About You)

Saat aku mencari-cari sesuatu yang tak ku mengerti, Engkau memberikan aku pengertian.

Saat aku mengalami kesendirian, Engkau menghampiri aku setiap saat dan membuat aku tersenyum kembali.

Saat aku dalam kesesakan, Engkau datang dan mengambil kesesakan aku sampai aku dapat bebas kembali.

Saat aku bahagia, Engkau memberikan damai di hatiku hingga aku dapat tenggelam dalam damai sejahtera.

Saat aku tertolak, Engkau menghampiri aku dan meraih tanganku dan membawaku ke tempat di mana orang-orang menerimaku.

Saat aku kehilangan sesuatu dari hidupku, Engkau datang dan memberikan aku kembali yang baru.

Saat aku menangis karena tersakiti hatiku, Engkau membawaku ke tempat yang meneduhkan dan membiarkan aku menangis di pangkuanMU.

Saat aku kesepian, Engkau mengajakku ke tempat yang membuatku tidak kesepian lagi.

Betapa bahagianya aku memilikiMU dalam hidupku. Engkau datang dan tidak pernah terlambat. Engkau terus memperhatikan hidupku dengan seksama dan tidak pernah berhenti atau tertidur untuk selalu menjagaku. 

Tiada yang dapat menggantikan Engkau dalam hatiku. Segala yang Engkau berikan kepadaku semuanya indah, meski terkadang aku tidak mengerti dengan caraMu.

Dan aku tidak akan melepaskan Engkau dari hidupku.
karena Engkau segalanya bagiku.
Engkau penghiburku
Engkau kekuatanku
Engkau keselamatanku
Engkau sumber hidupku
Cinta Mu selalu melimpah
kepadaku

Terima kasih untuk semua yang Engkau berikan kepadaku
TUHAN YESUS, AKU MENGASIHI MU DAN ENGKAU MILIKKU SELAMANYA.



Selasa, 03 September 2013

Aku di bawa untuk terus peduli dengan mereka ( I brought for care with their )

Pastinya saat sepasang suami istri mendapat kabar akan segera mempunyai seorang bayi, pasti mereka akan sangat bergembira dan mempunyai banyak hal di pikirannya bagaimana untuk merawatnya, melihat perkembangannya dan masih banyak lagi.

Tetapi bagaimana dengan kisah seorang ibu yang membuang bayinya?
meninggalkannya di panti asuhan?
dibuang di jalanan?
di mana rasa kasih sayang seorang ibu terhadap bayinya?

Aku di bawa merenungkan bagaimana seorang bayi adalah sebuah karya terbesar yang di berikan Tuhan untuk kita merawatnya. Bahwa seorang anak kecil adalah pusakan yang diberikan Tuhan dalam hidup kita. Dan kita harus menjaga dan merawatnya.

Di sini aku akan menaruh foto-foto betapa anak itu adalah kepunyaan Tuhan untuk di rawat, di jaga dan di lindungi.
















Jika kita di percayakan seorang bayi, maka janganlah kita membiarkan mereka terluka atau tersakiti karena sikap orang dewasa.
Tetapi biarlah mereka mendapat bagian yang seharusnya di terimanya yaitu di cintai, di kasihi dan di lindungi.

KARENA APA YANG KITA TABUR, AKAN KITA TUAI JUGA 


Jadikan ini sebagai renungan untuk lebih mengasihi anak-anak kita.

Amen!

Minggu, 01 September 2013

Mengucap syukur dalam segalam hal (Be thankfull in all circumstances)

Aku akan share tentang pengalamanku bagaimana harus mempunyai sifat atau karakter mengucap syukur dalam segala hal. 
Bagiku, ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi mudah untuk diucapkan. 

Seringkali aku mendengar orang berkata saat ingin mensupport temannya, ya sudah bersyukur saja!  ini sering terdengar di telingaku, bahkan terkadang aku juga mengatakan hal ini kepada orang lain.

Tetapi saat aku benar-benar merenungkan kata-kata BERSYUKUR SAJA ini bukanlah hal yang mudah. Dan aku rasa setiap orang harus hati-hati dalam mengucapkan kata ini bila belum bisa melakukannya sendiri. Aku tidak mau sekedar bicara saja tetapi tidak mempraktekkan dari hati. Aku ingin berkata : bersyukur saja dengan segenap hati, saat aku sudah bisa mempraktekkan sendiri.

Tetapi kencenderungan manusia adalah suka ikut-ikutan, meski belum tentu mereka mempraktekkannya. dan aku adalah salah satu dari orang yang suka mengucapkan kata-kata ini kepada orang lain, tetapi aku sendiri kurang mempraktekkannya. Contohnya...........................

Saat aku mengalami orang lain membuat aku marah, apakah pada saat itu aku bisa berkata :bersyukur saja dalam hati ??
Jawabannya adalah tidak!
Pada saat aku di buat marah, pasti saat itu juga pasti akan ada argumentasi hebat dan rasa saling ingin menang ada di dalam hatiku atau hati orang yang membuatku marah. Dan bila tidak bisa mengontrol diri maka bisa saja terjadi percekcokan sengit. 

Nah, siapa yang tahu isi hati kita?

Sekalipun kita adalah orang yang ber-rohani atau pejabat atau orang penting dalam organisasi dan sebagainya. Tetapi emosi itu bisa terjadi terhadap siapa saja dan belum tentu saat itu bisa kontrol. 

Nah, aku juga mengalami itu semua. Aku terkadang tidak bisa mengontrol hatiku saat terjadi perbedaan pendapat. Ini hanya sebagai contoh kecil dalam hidupku, dan pada saat aku emosi, aku tidak bisa berkata bersyukur saja deh, tetapi hati masih kesal. Jika aku mempunyai sikap hati seperti ini artinya aku menipu diriku sendiri. 

Mengapa ??  karena mulutku berkata bersyukur, tetapi hatiku masih kesal dan ingin "perang".

Hingga aku merenungan arti kata bersyukur dalam segala hal, karena itu yang dikehendaki Allah ini berulang-ulang aku pikirkan dan renungkan, apa maknanya.

"Bersyukur" artinya kita menerima keadaan apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita.
"Bersyukur" artinya kita harus bisa mengontrol diri/emosi kita dengan benar.
"Bersyukur" artinya susah atau senang, tertawa atau menangis kita harus seimbang dalam hidup.

Akhirnya aku pelan - pelan mencoba untuk berubah dan menghidupi kata "bersyukur" ini dalam hidupku.

Apakah aku terlambat ?  tidak!
Apakah aku lambat menerima perubahan ini? tentu tidak!
karena semua pasti sudah ada waktunya.

Dan saat aku mulai mempraktekkannya, aku bisa menangis tetapi membuat hatiku lega dan terasa "lepas". Dan dari situ aku menyadari bahwa hidupku membutuhkan Tuhan dalam setiap langkahku.

Mengapa Tuhan, memperingatkan manusia untuk selalu bersyukur dalam segala hal? ternyata dari pemahamanku adalah karena dengan bersyukur, kita mampu mengontrol hati kita dan kita sadar bahwa kita adalah manusia kecil yang membutuhkan Tuhan Maha Besar untuk menuntun kita. Dan dengan bersyukur, itu membuat hati kita selalu dilimpahi dengan kasih Tuhan.

Terima kasih Tuhan

karena dengan menggerutu atau bersungut-sungut tidak menambah hal apapun dalam hidup kita. Tetapi dengan bersyukur kita akan terus di buat "kaya" oleh Tuhan sesuai rahmatNYA.

Amenn !